Jumat, 25 Mei 2018

“Prahara Lamunan ”

Di sekujur ratan  yang tak bersemayam obrolan
Linglung dan membabi buta lamunan
Saat itu Bulan memangkas ketakutan
Menodong sudut jalan, memberi pertanyaan
Kuasakah merubah keyakinan?
Kuasakah merubah arah sampan?
Kuasakah menahan setir kereta yang melaju cepat tak berkasihan?
Kuasakah melawati dentingan waktu yang melambat jalan?
Kuasakah merampungkan olahan kedewasaan?
Kuasakah menepis kegusaran segala prahara
Kuasakah menembus roda tajam yang menumpuk di tiang warna?
Kuasakah merajam batas kehimpitan dengan hampa tatapan? Lamunan?
Berjejerlah selayak burung yang berlalu pulang, yang berhirit mudik
Setelah muak ditampar nanar kehidupan

#lagi-lagi terceletuk di kota yang hangat, Surakarta, 25, bulan ramadhan, 2018

Rabu, 23 Mei 2018

'Silam'

Deru-deru senja kerap menyingkap peristiwa silam
Membawa terpaan angan sejadi-jadinya
Dan pamit entah kemana
Benak lantas tersentak
Oleh sekawanan memori
Yang muncul selepas memandang mega
Atau oleh derap langkah yang melambat
Seusai menyingkirkan segerombolan beban yang memanas di pundak
'ah dulu benar-benar lucu dan menggebu-gebu".
Pungkasnya …
Sesal mungkin menagih keberadaannya
Tapi itulah dulu
Dulu yang membentuk kehangatan dan pengertian di masa sekarang.

#di kota yang hangat 22/05/18