Pernikahan
Anak, Piye Menurutmu?
Permasalahan yang tak kunjung
usai. mati satu tumbuh seribu mungkin kata-kata itu yang cukup absah
menggambarkan ranjau-ranjau yang tiap kali tumbuh dan meledak di tanah air
tercinta ini. setiap hari ibarat perkambungan moral manusia, bagaimana
tidak lawong sekarang marak pernikahan anak. bayangkan anak-anak
yang masih berusia sangat belia bahkan mungkin tangan kirinya belum bisa
menggappai telinga kanannya sudah kawin. aish
tega benar.
Kita memang tidak pernah tahu
alasan pasti mengapa umur sebelia itu sudah menikah. alasan pertama mungkin si
anak tidak suka masa kanak-kanak . ini hipotesisku saja lo ya. Jangan ngetreil dulu. Karena bisa jadi dalam
bayangan anak-anak itu masa kanak-kanak adalah masa tersengsara di dunia
disuruh-suruh, dibebani pelajaran sekolah yang aduhai , dikekang dan tidak diberi kebebasan. Seperti kebebasan
jajan, main, segala permintaan tidak dikabulkan dll. itu bisa jadi lo ya.
Oke alasan kedua adalah si anak
ini sudah dewasa sebelum waktunya. Hipotesisku masih saja menyudutkan si anak. Di
era globalisasi yang sangat menglobal, yang saat ini setiap orang dapat
mengakses internet dengan sangat mudah di tambah tidak ada filter yang cukup
untuk menjaga anak mengakses konten-konten dewasa sangat memungkinkan anak
mencaro tahu bahkan ingin mencoba-coba . Ditambah lagi anak jaman sekarang itu
ehm berbeda lo sama anak jaman dulu. Jadi anak jaman dulu itu kalau nakal ya
dipukul dan ya terima-terima saja karena memang salah. Kalau sekarang baru
disentuh saja polisi langsung datang. Anak jaman now julukan yang dilekatjan
pada anak jaman sekarang itu sudah mengenal pacaran, sayang-sayangan dengan
lawan jenis sejak dini, sehingga permaianan tradisional yang dulu mnjadi sumber
kenikmatan dan kebahagiaan yang hakiki kini tidak ada lagi. Mereka sibuk
menoperasikan gawainya dan bermesraan aishh aku sotoy benar. Factor- factor inilah
yang mungkin menjadi penyebab mereka hendak buru-buru nikah.
Alasan ketiga yang sering
disebut-sebut dalam artikel-artikel itu adalah pernikahan anak adalah jalan
untuk menghindari zina. Dalam perspektifku yang ngawur dan nganyeli menghindari
zina dengan jalan menikah itu baik, dan sah-sah saja tapi untuk kawula yang
sudah dewasa. La kalau anak-anak sudah menikah dengan dalih seperti itu kan
wagu. Karena anak-anak itu adalah masa terindah untuk belajar dan bermain
sepuasnya. Kalau ingin menghindari zina cukup lepaskan dan lupakan orang yang
kamu sukai. Tempuh ilmu dulu untuk bekal di hari tuamu. Sungguh dikau akan
menyesal kalau sudah banyak beban macam saya. Eh kok sok bijak
Alasan keempat adalah alasan
yang paling nganyeli yaitu dipaksa
orang tua untuk memperbaiki ekonomi. Yang seharusnya memperbaiki ekonomi itu ya
orang tua, yang sudah berkewajiban mencari nafkah bukan anak. Dalih-dalih
semacam itu kupikir adalah jalan mengeksploitasi anak dan itu sangat dikecam.
Saya tahu masalah ekonomi adalah
masalah yang hmmm memang. Kadang saat
sudah menjelang tanggal tua begitu memang pikirannya jadi ngelantur tapi jangan jadikan anak sebagai tumbal, Indonesia memang
kaya dengan masalah-masalah seperti ini tapi pernikahan anak itu bukanlah
solusi yang baik, itu adalah solusi yang mengekalkan kebodohan juga
kemelaratan. Semoga para orang tua sadar. Dan pemerintah juga membuka telinga. dan
aku juga cepat menikah. Eh eh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar