Menyampah dengan
Hormat
Saat
diri sedang muak oleh tingkah polah masalah, bepergian adalah alternatif media penyembuhaannya. Tak butuh jauh-jauh
jika diri ini ingin pergi, sekiranya sedikit bersetubuh dengan angin semua
sudah membaik. Kadang menikmati jalanan macet atau pasar-pasar yang ricuh dan
gaduh atau melihat sungai yang lugu dan jernih sudah cukup. Tapi kini aku sulit menemui
sungai yang jernih. Sungguh sangat
jarang, Selalu ada sampah berkemudi menunggangi air.
Sungai di Kedunglumbu, Pasar Kliwon yang penuh
dengan sampah.
(Sumber foto: ics_infocegatansolo)
Penanganan
sampah memang menjadi masalah yang tak kunjung usai hingga detik ini, kurangnya
kesadaran masyarakat, serta kurangnya perhatian pemerintah menjadikan sungai
sebagai bahan pelampiasan. Tak hanya
terjadi di kota-kota besar yang berdalih tiada ruang membuang, kini di
desa-desa yang lebih membentang pun juga menjadikan sungai sebagai tempat
pembuangan sampah.
Dari
sampah rumah tangga hingga limbah pabrik pun banyak dialirkan ke sungai. jika di desa-desa mungkin masih terbilang
sedikit tapi di kota-kota besar sungai sudah menjadi aliran sampah bukan lagi
aliran air yang jernih.
Dampak
yang ditimbulkan pun tidak tanggung-tanggung, tak hanya bau menyengat, yang
paling fatal adalah dampak penyakit yang akan menyerang masyarakat yang tinggal
di bantaran sungai ini seperti demam berdarah, diare dan lain-lain. seperti dikutip dari laman www.kompasiana.com sampah yang menumpuk
dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare,
disentri, kolera, tifus, hepatitis dan penyakit lainnya.
Akibat
fatal lainnya adalah pencemaran air, air yang semula bersih dapat tercemar oleh
zat-zat dan kotoran dari limbah plastik atau limbah pabrik yang menggunung di
sungai. Jika musim kemarau tumpukan sampah akan menggenang dan menimbulkan bau
tak sedap, sedangkan jika musim hujan tumpukan sampah akan menyumbat saluran
air dan menyebabkan banjir.
Kesadaran
masyarakat haruslah dipupuk pasalnya merekalah yang membuang sampah dan yang
menikmati dampaknya. Meski tidak semua
masyarakat berlaku demikian tapi ini masalah yang butuh perhatian dari semua
pihak. Masyarakat perlu di sadarkan perihal bahaya membuang sampah sembarangan.
Upaya ini pun tak luput dari ulur tangan pemerintah, pemerintah harus sigap
karena merekalah yang dapat mengeluarkan aturan. Selain aturan mereka juga
harus membuat fasilitas pembuangan sampah yang memadahi sehingga tak ada alasan
lagi untuk masyarakat membuang sampah di sungai. Pemerintah tentu tak bekerja sendirian ia bisa menggandeng
RT, RW, lurah atau camat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar